Nilai Estetis Penampilan Busana Pengantin Gaya Solo Basahan di Surakarta Hadiningrat

Main Article Content

Addiina Purnawangsih
Margana Margana
Edy Tri Sulistyo

Abstract

Busana pengantin gaya Solo Basahan merupakan busana adat di Surakarta, Jawa Tengah. Upacara panggih menjadi puncak rangkaian prosesi pernikahan yang dalam pelaksanaannya menggunakan busana pengantin gaya Solo Basahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan nilai estetis yang terkandung dalam penampilan busana pengantin gaya Solo Basahan di Surakarta Hadiningrat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan model analisis interaktif. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumentasi prosesi pernikahan dan catatan lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencatat, merekam, dan mewawancarai. Analisis data dengan mendeskripsikan dan menjelaskan setiap rangkaian prosesi pernikahan yang menggunakan busana pengantin Solo Basahan. Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai yang terkandung dalam penampilan busana pengantin Gaya Solo Basahan di Surakarta Hadiningrat berupa wujud pertunjukkan seni oleh pengantin yang menjadi raja dan ratu sehari yang di dalamnya terkandung nilai-nilai meliputi kasihsayang, rasa bakti, tanggung jawab, kesetiaan, kebahagiaan, keserasian, semangat, kemesraan, kejujuran, keharmonisan, dan kesopanan. Nilai-nilai tersebut menjadi representasi nilai estetis busana Solo Basahan sebagai bentuk pertunjukkan seni yang terdapat dalam upacara panggih yang meliputi Balangan Gantal, Wiji Dadi, Sindur Binayang, Bobot Timbang, Tanem, Kacar-kucur, Dhahar Kembul, Mertui, dan Sungkem.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Purnawangsih, A., Margana, M., & Sulistyo, E. T. (2020). Nilai Estetis Penampilan Busana Pengantin Gaya Solo Basahan di Surakarta Hadiningrat. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(2), 164–171. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.776
Section
Articles