Ashta Bhumi, Panduan Pembuatan Lay Out Ruang Bangunan Hunian Rumah Tinggal Tradisional Bali Madya

Ashta Bhumi, Panduan Pembuatan Lay Out Ruang Bangunan Hunian Rumah Tinggal Tradisional Bali Madya

Authors

  • Anak Agung Gede Rai Remawa
  • Cok Gde Rai Padmanaba

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v36i1.1321

Keywords:

Ashta Bhumi, Pah Pinara Sanga, Depa,Hasta dan Tapak

Abstract

Ashta Bhumi adalah pengetahuan yang membahas tentang konsep ruang yang bersumber dari lontar, khususnya yang berhubungan dengan perancangan lay out ruang pekarangan di dalam bangunan hunian rumah tinggal tradisional Bali Madya. Sistem pengukuran jaraknya menggunakan satuan depa dan tapak yang diambil dari ukuran tubuh, tangan dan telapak kaki kepala keluarga laki-laki. Dasar pengukuran pekarangan huniannya menggunakan satuan depa-hasta-musti atau kelipatannya yang terdiri dari; ukuran Gajah (15x14), Dwaja (14x13), Singa (13x12) dan Wreksa (12x11). Beragamnya jenis ukuran yang terdapat pada hunian Bali Madya, adalah masalah yang sangat kompleks, maka dari itu penelitian ini akan mengamati dan meneliti jenis ukuran Gajah (sukat Gajah), Dwaja (sukat Dwaja),  Singa (sukat Singa) dan Wreksa (sukat Wreksa). Ukuran ini banyak diterapkan oleh masyarakat tradisional Bali, karena digunakan oleh kalangan masyarakat luas. Setelah pengukuran tahap pertama ini, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran berikutnya yaitu Sukat Pah Pinara Sanga, Sukat Tampak, Sukat Tampak Ngandang, dan Sukat Tampak Guli,  untuk menentukan keluasan dan pembagian areal pekarangannya serta jarak antara bangunannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dan bersifat kualitatif dengan pendekatan etnosains (etnografi), untuk mengetahui bagaimana masyarakat mengorganisir budayanya, sebagai sebuah konsep ruang masa lalu. Hasil dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar pembentukan lay out ruang pekarangan dalam bangunan hunian rumah tinggal tradisional Bali Madya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Endraswara, Suwardi (2006), Metodologi Penelitian Kebudayaan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Gelebet, (1985), Arsitektur Tradisional Bali, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Tk I Bali.

Handanamangkara, SPH. (1964), Primbon Jawa Sabda Guru, Penerbit Keluarga Soekarno, Solo.

Lukman Ali, (1994), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

Remawa, A.A.Gede Rai (2015), Konsep Estetika Dan Ruang Pada Gubahan Bangunan Bali Madya, Disertasi Sekolah Pascasarjana ITB Bandung.

Suharsana, IB.Putu Arta, (1997), Indik Swakarma, Ashta Bhumi, Ashta Kosala Kosali, Salinan Lontar, Takmung Klungkung.

Subandia, (1990), Sukat Karang, Alih Aksara Lontar, Kantor Dokumentasi Budaya Bali, Denpasar.

Wijayananda, Ida Pandita Mpu Jaya, (2004), Tata Letak Tanah dan Bangunan, Pengaruhnya Terhadap Penghuninya, Paramita Surabaya.

Downloads

Published

17-02-2021

How to Cite

Rai Remawa, A. A. G., & Rai Padmanaba, C. G. (2021). Ashta Bhumi, Panduan Pembuatan Lay Out Ruang Bangunan Hunian Rumah Tinggal Tradisional Bali Madya. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(1), 23–32. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i1.1321

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

Loading...