Eksistensi Budaya Pappaseng Sebagai Sarana Pendidikan Moral

Eksistensi Budaya Pappaseng Sebagai Sarana Pendidikan Moral

Authors

  • Dewi Handayani Universitas Negeri Yogyakarta
  • Sunarso Sunarso Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.974

Keywords:

Culture, Pappaseng, Moral Education

Abstract

This study aims to analyze the importance of the existence of Pappaseng culture as a moral education suggestion for young people so that they have character and wise attitudes and behaviors in the midst of globalization. Pappaseng is a traditional literary work which is a work of art that uses language as a medium in presentation, passed down from generation to generation as a will in the Bugis tribe. The method in this research uses a qualitative approach with ethnographic design. Research subjects were sixteen South Sulawesi female student dormitories in Yogyakarta. Data collection techniques through in-depth interviews and literature study. The research results show that the development of the times has made Pappaseng's values ​​gradually eroded in some individuals, but there are still many people who still maintain Pappaseng culture because it is a life guide inherited from ancestors and the values ​​contained in Pappaseng culture are relevant to the values Islam. The importance of culture-based education because it can improve the quality of human life such as Pappaseng which can be used as a means of moral education and character building for humans.

Keywords : Culture, Pappaseng, Moral Education

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abbas, I. (2018). Pappaseng: Kearifan Lokal Manusia Bugis Yang Terlupakan. Sosiohumaniora, 15(3), pp 272 – 284. Retrieved from http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/viewFile/5752/3064

Agustang, K. (2018). Korelasi Petuah Bugis Pappaseng Dengan Hadis-Hadis Tarbawi (Telaah Catatan Mappiase Gule Dalam 100 Ada-Ada Pappaseng Toriyolo). Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 18(1), pp 1-18. Retrieved from https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/islamika/article/view/269/215

Barnawi et al. (2012). Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Depdiknas. (2010). Nilai Budaya dalam Pappaseng Tomato: “Petuah Leluhur†Bunga Rampai Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra. Balai Bahasa Ujung Pandang, Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional.

Diana, N. (2012). Manajemen Pendidikan Berbasis Budaya Lokal Lampung (Analisis Eksploratif Mencari Basis Filosofis). Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 12(1), 183-208. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/56934-ID-none.pdf

Daryanto. (2012). Perubahan Pendidikan dalam Masyarakat Sosial Budaya. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Elfira, M. (2013). Model Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal di Minangkabau dan Bugis. Makalah. Tidak diterbitkan.

Fathiyah, F., Cangara, H., & Rahman, N. (2018). Pappaseng: Pewarisan Pesan Pesan Komunikasi Budaya Dalam Pembentukan Karakter Perempuan Bugis Di Sulawesi Selatan. KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 120-128. Retrieved from http://journal.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/viewFile/5171/2791

Giddens, A. (1990). The Consequences Of Modernity. Cambridge: Polity Press.

Handayani, T. (2008). Pengembangan Sumber Daya Manusia di antara Peluang & Tantangan. Jakarta: LIPI Pusat Penelitian Kependudukan.

Iswary, E. (2012). Orientasi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Makassar: Penguatan Peran Bahasa Ibu Menuju Good Society, dalam Suardiana, I Wayan & Astawan, Nyoman. Kearifan Lokal dan Pendidik-an Karakter Prosiding Konferensi Internasional Budaya Daerah ke-2 (KIBD II). Bali: Denpasar, 22-23 Februari.

Iskandar. (2016). Bentuk, Makna, Dan Fungsi Pappaseng Dalam Kehidupan Masyarakat Bugis Di Kabupaten Bombana. Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra), 1(2).

Jahid, J. (2011). Mengungkap Lembaran Kearifan Lokal Kota Labuan Bajo. Cetakan 1. Makassar: Alauddin University Press.

Jemmain, N. F. N. (2011). Aktualisasi Nilai Pappaseng Dalam Rangka Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Sawerigading, 17(3), 357-364. Retrieved from http://sawerigading.kemdikbud.go.id/index.php/sawerigading/article/view/387/203

Jumrana. (2018). Pappaseng Sebagai Karakter Masyarakat Bugis Sulawesi Selatan. DOI: 10.31227/osf.io/4trcm. Retrievd from https://osf.io/preprints/inarxiv/4trcm/

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kurniawan, H. (2018). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tradisi Betabuh Dalam Perspektif Moralitas Islam (Analisis Deskriptif Masyarakat Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran). Tesis. Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Retrieved from http://repository.radenintan.ac.id/5803/1/TESIS%20HERI%20KURNIAWAN.pdf

Liliweri, A. (2005). Prasangka dan Konflik Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.

Mubah, A., S. (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Jurnal Unair, 24(4), 302-308. Retrieved from http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/03%20Safril%20Strategi%20Meningkatkan%20Daya%20Tahan%20Budaya%20Lokal%20Safril%20mda.pdf

Masita. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Lokal Pada Masyarakat Muslim. Jurnal Studi Kemasyarakatan Islam, 15(2). Retrieved from http://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/article/view/1668

Ma’mur, J. (2012). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Di Sekolah. yogyakarta :Diva press.

Mallombasi, H., M., Syuaib, dkk. (2012). Pappaseng: Wujud Idea Budaya Sulawesi Selatan. Makassar: Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan.

Mustafa. (2013). Nilai Kejujuran Dalam Pappaseng Tomatoa (“Honesty Value In “Pappaseng Tomatoaâ€). Jurnal Sawerigading, 19(2), pp 197-205.

Mansyur, U. (2016). Pemanfaatan Nilai Kejujuran Dalam Cerpen Sebagai Bahan Ajar Berbasis Pendidikan Karakter. In Mengais Karakter dalam Sastra: HISKI Makassar. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/Z4T 3Y. Retrieved from https://osf.io/preprints/inarxiv/s8xag/

Mutmainnah, S. A. (2018). Pappaseng To Matoa Dalam Masyarakat Bugis: Karakter Pendukung Bagi Manusia. DOI: 10.31227/osf.io/cwuxg

Noor, R., M. (2011). Pendidikan Karakter Berbasis Sastra Solusi Pendidikan Moral Yang Efektif. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Nuraini, I., & Agus, A., A. (2016). Penerapan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Lokal (Studi Kasus pada SMA Negeri 1 Wera Kab. Bima). Jurnal Tomalebbi, (2), 43-52.

Nurhaeda, N. (2018). Revitalisasi Nilai-Nilai ‘Pappaseng’sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Bugis: Konseling Eksistensial. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling (Vol. 2, No. 1, pp. 295-313). Retrieved from http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNBK/article/view/503

Punagi, A. Abu Bakar, Dkk. (1983). Pappaseng (Wasiat Orang Tua Dulu). Ujung Pandang: YKSS.

Pelras, C. (2006). Manusia Bugis. Jakarta: Nalar bekerjasama dengan Forum Jakarta-Paris, Ecole Francaise d‟Extreme-Orient (EFEO).

Priyatna, A. (2011). Parenting For Character Building Panduan Bagi Orang Tua Untuk Membangun Karakter Anak Sejak Dini. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Rosidi, A. (2010). Mencari Sosok Manusia Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rahmi, S. (2016). Karakteristik Pridadi Ideal Konselor Dalam Perspektif Budaya Bugis. Jurnal Konseling Indonesia, 2(1), pp 124-132.

Rukiyati. (2017). Pendidikan Moral Di Sekolah. Jurnal Humanika, 17(1), 1-11. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/humanika/article/viewFile/23119/11628

Rahmi, S., Mppiare-AT, A. & Muslihati. (2017). Karakter Ideal Konselor Dalam Budaya Bugis Kajian Hermeneutik Terhadap Teks Pappaseng .Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan, 2(2). 228-237. Retrieved from http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/8535/4129

Rasak, A., Nasrum., & Syukur, H. (2019). The Values Of Ancestor’s Messages (Pappaseng) In Buginese Tradition (Case Study On Bone Regency Students In UIN Alauddin Makassar). Elite Journal. 6(1). Retrieved from http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/elite/article/view/9912/7090

Sanjaya, W. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setyono, F.X. Gus. (2008). “Pentingnya Pendidikan yang Berakar pada Budaya†dalam Basis No. 07-08.Tahun Ke-57, Juli-Agustus. Yogyakarta: Yayasan BP Basis.

Sewang, A., & Asdy, A. (2010). Etika dalam Kehidupan Orang Mandar. Polman: Yayasan Maha Putra.

Sulhan, N. (2011). Panduan Praktis Pengembangan Karakter Dan Budaya Bangsa Sinergi Sekolah Dengan Rumah. Surabaya: JP Press Media Utama (Jawa Pos Grup).

Suneki, S. (2012). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. CIVIS, 2(1). Retrieved from http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/viewFile/603/553

Setiadi, E., M. (2012). Ilmu sosial budaya dasar. Jakarta: Kencana.

Semi, A., M. (2013). Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Said, Z. (2014). Aksiologi Politik Hukum: Bugis Makassar dalam Perda. Retrieved from http://repository.stainparepare.ac.id/213/1/UKINA_Repo.pdf

Sutjipto. (2013). “Kurikulum Pendidikan Budaya Pada Satuan Pendidikan Rintisan Cultural Education Curriculum In Pilot Education Unitsâ€. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 19. Hal 472-486.

Suryandari, N. (2017). Eksistensi Identitas Kultural Di Tengah Masyarakat Multikultur Dan Desakan Budaya Global. Jurnal Komunikasi, 11(1), 21-28. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/106525-ID-eksistensi-identitas-kultural-di-tengah.pdf

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Setyaningrum, N., D., B. (2018). Budaya Lokal di Era Global. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 20(2), 102-112. Retrieved from http://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi/article/view/392/290

Suparno, S., Alfikar, G., Santi, D., & Yosi, V. (2018). Mempertahankan Eksistensi Budaya Lokal Nusantara Ditengah Arus Globalisasi Melalui Pelestarian Tradisi Gawai Dayak Sintang. JURNAL PEKAN: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 3(1), 43-56. Retrieved from http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PEKAN/article/view/144/140

Suhra, S. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Budaya Masyarakat Bugis Bone. Jurnal Darussalam; Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol. XI, No 1, pp 222-241. Retrieved from https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/darussalam/article/view/459/337

Tamsil, A. (2019). Representasi Nilai-Nilai Pappasang Di Tanah Mandar (Studi Hermeneutika Fenomenologi) (Doctoral dissertation, Pascasarjana). Retrieved from http://eprints.unm.ac.id/12706/1/Jurnal.pdf

Wiyono, T. (2010). Rekonstruksi Pendidikan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widodo, S., T. (2016). “Peran Kerarifan Lokal dalam Dinamika Universitasâ€. Makalah Seminar Nasioal Lokal Wisdom Towards Universities Competitiveness in Global Perspectives. Surakarta, 5 November.

Widodo, S. T., Suwandi, S., & Shaddhono, K. (2017). Membangun Moralitas Generasi Muda Dengan Pendidikan Kearifan Budaya Madura Dalam Parebasan. In Proceedings Education and Language International Conference (Vol. 1, No. 1).

Yulinis. (2019). Eksistensi Payung Dalam Kebudayaan Minangkabau Di Era Globalisasi. MUDRA Jurnal Seni Budaya 34(2), pp 275 – 283. Retrieved from https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/711/379

Zamzami, L., & Hendrawati. (2014). Kearifan Budaya Lokal Masyarakat Maritim Untuk Upaya Mitigasi Bencana Di Sumatera Barat. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 16(1), 37-48. Retrieved from http://jurnalantropologi.fisip.unand.ac.id/index.php/jantro/article/viewFile/18/14

Downloads

Published

10-07-2020

How to Cite

Handayani, D., & Sunarso, S. (2020). Eksistensi Budaya Pappaseng Sebagai Sarana Pendidikan Moral. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(2), 232–241. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.974

Issue

Section

Articles
Loading...