Nilai Estetik dan Nilai Filosofis pada Qiu Qian di Kelenteng Perempuan Vihara Buddhi Bandung

Main Article Content

Tjutju Widjaja
Ira Adriati
Setiawan Sabana

Abstract

Vihara Buddhi, atau yang populer dengan sebutan Kelenteng Perempuan adalah tempat ibadah masyarakat Tionghoa yang unik yang menganut ajaran Sanjiao atau Tridharma (tiga ajaran). Sanjiao atau Tridharma (Tiga Ajaran) adalah perwujudan sinkretisme dari tiga aliran utama kepercayaan masyarakat Tionghoa yakni: Buddhisme, Konfusianisme dan Taoisme.  Vihara Buddhi berlokasi berlokasi di Jl. Cibadak 281 Bandung dan dikelola oleh sekelompok pendeta perempuan yang dikenal dengan sebutan Zhai Ji. Qiu Qian adalah salah satu artefak yang terdapat di Kelenteng Perempuan yang digunakan sebagai benda ritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai estetik dan nilai filosofis pada Qiu Qian di Vihara Buddhi Bandung. Teori yang digunakan adalah teori nilai seni dan estetika mitis dari Jakob Sumardjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif: Studi pustaka, observasi, wawancara, dokumentasi dan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai estetik Qiu qian terletak pada teknik pembuatan dekorasi yang diaplikasikan pada Qian Tong atau wadah penyimpanan batang Qiu Qian. Dekorasi dibuat secara manual dengan tangan menggunakan teknik ukiran berjenis ukiran cembung dan ukiran sedang. Nilai filosofis pada Qiu Qian terletak pada simbol-simbol yang menjadi objek dekorasi pada Qian Tong. Simbol-simbol yang diukir pada Qian Tong merepresentasikan nilai-nilai yang merupakan prinsip dalam Buddhisme.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Widjaja, T., Adriati, I., & Sabana, S. (2020). Nilai Estetik dan Nilai Filosofis pada Qiu Qian di Kelenteng Perempuan Vihara Buddhi Bandung. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(2), 225–231. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.805
Section
Articles

References

Gondomono. (2013), Manusia dan kebudayaan Han, Penerbit Buku Kompas, Jakarta.

Kustedja, Sugiri. (2017), Klenteng Xie Tian Gong (Hiap Thien Kiong, Vihara Satya Buddhi) & Tiga Luitenant Tionghoa di Bandung, Bina Manggala Widya, Bandung.

Kwa Tong Hay. (2013), Dewa Dewi Kelenteng, Bina Manggala Widya, Bandung.

Sumardjo, Jakob. (2000), Filsafat seni, Penerbit ITB, Bandung.

Tanggok, M Ikhsan. (2017), Agama dan kebudayaan orang Hakka di Singkawang, Penerbit Buku Kompas, Jakarta.

Qian Ma. (2005), Women in Traditional Chinese Theater: The Heroine’s Play, University Press of America, Lanham, Maryland.

Cangianto, Adrian. (13 Januari 2016). Menjelajahi misteri ciamsi dan pwa pwee. http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/3812-menjelajahi-misteri-ciamsi-dan-pwa-pwee-bag-1

Cangianto, Adrian. (22 April 2016). Menjelajahi misteri ciamsi dan pwa pwee (bag.2 tamat). http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/3818-menjelajahi-misteri-ciamsi-dan-pwa-pwee-bag-2-tamat

Dawan. (5 Juni 2019). Seni Ukir: Pengertian, Jenis, Teknik dan Motifnya. https://ngertiaja.com/seni-ukir/

(20 September 2019). Buddhist Symbolism. https://en.wikipedia.org/wiki/Buddhist_symbolism

(28 Mei 2019). Kau Chim. https://en.wikipedia.org/wiki/Kau_chim