Ramayana Ballet Performance's Allure at Purawisata Yogyakarta

Main Article Content

Endang Caturwati
Een Herdiani
Suzen HR Lumban Tobing

Abstract

Indonesia is known for its Wayang Orang performances, especially in the areas of Surakarta, Yogyakarta, Semarang, Jakarta, and Bali. Among the Wayang Orang performances, there was a group that switched to ballet performances, which later became known as the Ramaya Ballet Purawisata Yogyakarta. The purpose of this study is to dissect more deeply the Ramayana Ballet Performance and the extent of its influence on people's lives. Purawisata's Ramayana Ballet, shown in full every night from 20.00–21.30 WIB since 1976 until 2001, won the 'Guinness Book of Records' (MURI) for its consistency in performing cultural performances for 29 years continuously. Consistency in maintaining the noble values of culture continues until August 10, 2021, when Purawisata's Ramayana Ballet is 45 years old. The method used in this research is a qualitative, descriptive analysis method that explores and understands the meaning of a number of individuals or groups of arts being studied. The results of the study show that the innovation strategies offered to the audience are: (1) Special Package Ramayana Performances; (2) Ramayana Edukasi; and (3) Regular Ramayana, so the Ramayana Ballet show still exists today. Even at regular shows, tickets with seating for 600 people are always full.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Caturwati, E., Herdiani, E., & Tobing, S. H. L. (2022). Ramayana Ballet Performance’s Allure at Purawisata Yogyakarta. Mudra Jurnal Seni Budaya, 37(4), 368–373. https://doi.org/10.31091/mudra.v37i4.2102
Section
Articles

References

Agustina, Prima. 2018. “Pemertahanan Warisan Budaya Wayang Wong Gaya Yogyakarta dan Komodifikasinya untuk Atraksi Wisata di Kota Yogyakarta”, Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, Metahumaniora Universitas Pajajaran, 8 (1), 67-68.

Budi, Wakisto , Sugiyarto, Susilorini. 2016. “Sinopsis Ceritera Wayang Orang Sriwedari untuk Meningkatkan Apresiasi Wisatawan Asing terhadap Budaya Bangsa Indonesia”. Cakra Wisata Jurnal, 17 (1), 35-43.

Darma Oka, I. M. ., Sudiarta, M. ., & Widya Darmayanti, P. . (2021). Warisan Cagar Budaya sebagai Ikon Desa Wisata Kaba-Kaba, Kabupaten Tabanan, Bali. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), 163–169. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1459

Elvandari, Efita . 2016. “Pertunjukan Sendratari Ramayana: Antara Tontonan dan Tintunan,” Jurnal Pendidikan Seni dan Budaya, Program Studi Pendidikan Sendra Tasik , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI, Palembang, (1), 1 65-77.

Fontana, Avanti. Inovate We Can; How to Create Value througt Innovation in Yout Organization and Socity. Manajemen Inovasi dan Penciptaan Nilai. Jakarta: Cipta Inovasi Sejahtera. 2011.

Graburn, Nelson H.H. ed. 1976. Etnic and Touris Arts. Berkeley University of California Press.

Hermantoro, Hengki. 2013 . Tentang Kepariwisataan. Yogyakarta: Galang Press.

Maquet, Jaques. 1979. Introoduction to Aesthetic Anthropology (Second Edition). Malibu: Udena Publications.

Mudana, I. W., & Ribek, P. K. (2017). Komodifikasi Seni Lukis Wayang Kamasan Sebagai Produk Industri Kreatif Penunjang Pariwisata. Mudra Jurnal Seni Budaya, 32(1). https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.83

Naisbitt, John. 1987. Global Paradoks. Semakin Besar Ekonomi Dunia, Semakin Kuat Perusahaan Kecil. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Puguh, Dhanang Respati, Mahendra Pudji Utama. 2018. “ Peranan Pemerintah dalam Pengembangan Wayang Orang Panggung”, Jurnal Sejarah Citra Lekha, 3 (2), 33-153.

Soedarsono. R.M. 1999. Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. Yogyakarta. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesi (MSPI).

Soedarsono. R.M. 2000. Masa Gemilang dan Memudar Wayang Wong Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Tarawang.

Ruastiti, N. M. (2019). Keterpinggiran Kelompok Kesenian Cak Bedulu Dalam Seni Pertunjukan Pariwisata Bali. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(2), 186–198. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i2.700

Seramasara, I. G. N. (2019). Wayang Sebagai Media Komunikasi Simbolik Perilaku Manusia Dalam Praktek Budaya Dan Agama Di Bali. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 80–86. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i1.640

Storey, John. Teori Budaya dan Budaya Pop. Yogyakarta; Penerbit Qalam. 2003.

Yudarta, I. G. (2021). Potensi Seni Pertunjukan Bali Sebagai Penunjang Industri Pariwisata di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Mudra Jurnal Seni Budaya, 31(1). https://doi.org/10.31091/mudra.v31i1.247