Apresiasi Estetika Dan Etnis Multikultur Di Indonesia: Mencegah Disharmoni, Menjaga Kebertahanan Nkri

Apresiasi Estetika Dan Etnis Multikultur Di Indonesia: Mencegah Disharmoni, Menjaga Kebertahanan Nkri

Authors

  • Ketut Sumadi Jurusan Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v21i2.1524

Keywords:

Multikultural, kesenian, kesatuan

Abstract

The goal of this article is to reinforce the existence of the Republic of Indonesia (NKRI), by promoting a multicultural awareness and essential understanding of national diversity or heterogeneity. Every sort of culture and the living method stand in the same level. Therefore, there is no more cultural superiority and cultural inferiority. Attempt to appreciate every single ethnic art throughout the country must be a priority in keeping the existence of the ethnicity and appreciating the local culture. However, this racial protection must not create exclusive attitude that trivializes or undermines other tribal culture. Every single tradition or tribal culture in Indonesia has its own distinctive meaning and relevant value that contribute toward solving problems of the local people.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adeney, Bernard T, 2000, Etika Sosial Lintas Budaya, Kanisius, Yogyakarta Ardika, I Wayan, 2006, “Prinsip Multikultural dan Implementasinya”, naskah lengkap Materi kuliah Anfulen, Denpasar, Universitas Udayana, 22-29 Agustus.

Atmaja, Nengah Bawa, 2006, “Pemulihan Krisis Kebangsaan dan Multikulturalisme dalam Perspektif Kajian Budaya”, makalah pada Seminar Nasional Program Kajian Budaya Universitas Udayana, di Denpasar, 18 Nopember.

Bagus, I Gusti Ngurah, 2001. Reformasi, Multikulturalisme, Dan Masalah Politik Bahasa di Indonesia. Makalah disampaikan pada Kongres Bahasa Jawa III. Yogyakarta: Badan Pekerja Kongres Bahasa Jawa.

Bekker, SJ, JWM, 1984, Filsafat Kebudayaan Sebuah Pengantar, Yogyakarta, Kanisius

Cassirer, Ernst, 1990, Manusia dan Kebudayaan, Sebuah Esei Tentang Manusia, Jakarta, Gramedia

Dwija, I Nengah, 2007, Ideologi dan Politik Kebudayaan d Era Global, Denpasar, Sari Kahyangan

Fay, Brian, 2002, Filsafat Sosial Kontemporer, Yogyakarta, Jendela Geriya, I Wayan, 1997, “Potensi dan Peranan Kesenian dalam Diplomasi Kebudayaan dan Hubungan Antarbangsa serta Implikasinya Terhadap Pengembangan Kreativitas Seni”, artikel dalam MUDRA Jurnal Seni Budaya, No.5 Tahun V, Maret, Denpasar, STSI.

Giddens, Anthony, 2000, Runaway World, Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita, Terjemahan Andry Kristiawan S dan Yustina Koen S, Jakarta, Gramedia

Jelantik, A.A.M, 1994, “Peranan Estetika dalam Perkembangan Kesenian Masa Kini”, artikel dalam MUDRA Jurnal Seni Budaya, No.2 Tahun II, Februari, Denpasar, STSI.

Kaplan, David dan Albert A. Manner, 1999, Teori Kebudayaan, Penerjemah Landung Simatupang, Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Muchtar, Maya Safira, 2005, Tiga Generasi Satu Visi, Dialog Kebangsaan Lintas Zaman Bersama Sastrawan Achdiat K. Miharja & Spiritualis Anand Krisna, Yogyakarta, One Earth Media.

Mulyana, 2005, “Identitas Kejawen: Mengurai Benang Kusut”, artikel lengkap dalam Kejawen Jurnal Kebudayaan Jawa, Vol.1, No.1, September, Yogyakarta.

Nasikun,1995, Sistem Sosial Indonesia, Jakarta, Grafinso Persada Parimartha, I Gde, 2006, “Filsafat Kebudayaan Indonesia”, naskah lengkap Materi kuliah Anfulen, Denpasar, Universitas Udayana, 22-29 Agustus.

Perwita, A.A Banyu,1996. “Konflik Antaretnis dalam Masyarakat Global Dan Relevansinya Bagi Indonesia” dalam Analisis CSIS tahun XXV No.2 Maret-April. Jakarta: CSIS.

Rahzen, Taufik , 2006, “Ancaman Globalisasi Terhadap Budaya Lokal”, dialog budaya di Metro TV, Jakarta, 7 Oktober, pukul 07.30 Wita.

Redig, I Wayan, 2006, “Filsafat Kebudayaan”, naskah lengkap Materi kuliah Anfulen, Denpasar, Universitas Udayana, 22-29 Agustus

Schefold, Reimar, 1998, “The Domestication of Culture Nation-building and Ethnic Diversity in Indonesia”, dalam Globalization, Localization and Indonesia, Editor: Peter J.M.Nas, Leiden, Koninklijk Instituut Voor Taal Land-En Volkenkunde (KITLV) Royal Institute Of Linguistics And Anthropology.

Suastika, I Made, 2006, Estetika Kreativitas Penulisan Sastra dan Nilai Budaya Bali, Denpasar, Program Studi Magister S2 dan S3 Kajian Budaya dan Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra Universitas Udayana

Sutrisno, Slamet, 2006, “Tradisi Antara Beban dan Tantangan”, dialog budaya di Metro TV, Jakarta, 16 September, pukul 07.30 Wita.

Yudhoyono, Susilo Bambang, 2006, Pidato saat Pembukaan Pesta Kesenian Bali XXVIII, 17 Juni 2006 di Denpasar.

_____. 2007, “Menari Bali, Mencintai Indonesia”, berita Bali Post, 4 Februari, hal.1

Downloads

Published

11-01-2007

How to Cite

Ketut Sumadi. (2007). Apresiasi Estetika Dan Etnis Multikultur Di Indonesia: Mencegah Disharmoni, Menjaga Kebertahanan Nkri. Mudra Jurnal Seni Budaya, 21(2). https://doi.org/10.31091/mudra.v21i2.1524

Issue

Section

Articles
Loading...