Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali

Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali

Authors

  • I Made Suarta Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, IKIP PGRI Bali

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v33i2.364

Keywords:

didaktis, humanistis, spritual, macapat

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami nilai-nilai filosofis didaktis, humanistis, dan spritual yang terkandung di dalam kesenian tradisional macapat pada masyarakat Bali. Telaah kesenian tradisional macapat dapat dikatakan sebagai aktivitas kebudayaan yang mempunyai fokus penting untuk mengetahui identitas masyarakat, partisipasi, serta eksistensi suatu peradaban masyarakat. Pada dasarnya, tembang macapat tidak berbicara dengan dirinya sendiri dan menyuarakan dirinya sendiri. Ia berhadapan dan menyuarakan kompleksitas kehidupan kultural masyarakat Bali. Oleh karena itu, macapat mengandung nilai-nilai filosofis (didaktis, humanistis, dan spiritual) di dalamnya, sehingga menjadikannya sebagai wacana sosial dan terlibat secara tidak langsung dalam dinamika interaksi sosio-kultural pada masyarakat Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif yang beranjak dari pendekatan fungsional terhadap seni bersastra tradisional Bali. Sumber data dalam penelitian diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sumber data primer (sumber data yang berasal langsung dari subjek) dan skunder (sumber data berasal dari buku/ teks/ kitab/ literature). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi kepustakaan. Langkah analisis data ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah operasional, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Ketiga tahapan tersebut saling berinteraksi dan memiliki koneksi, berawal dari pengumpulan data dan berakhir pada penarikan simpulan. Nilai didaktis yang terdapat di dalam tembang macapat mengajarakan manusia tentang pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk menjadi manusia yang bermoral dan beretika. Ajaran humanis dalam tembang macapat memberikan pedoman dan petunjuk kepada manusia bahwa menjalani kehidupan di dunia harus selalu mematuhi norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Gotong royong, persaudaraan, persahabatan, dan kerukunan adalah nilai-nilai humanisme yang terdapat dalam tembang macapat. Nilai-nilai spiritual yang terdapat dalam tembang macapat adalah mengajarkan manusia untuk selalu melaksanakan ajaran agama untuk mendapatkan keseimbangan sekala dan niskala.

This study aims to understand the didactic, humanistic, and spiritual philosophical values embodied in the traditional art of macapat in Balinese society. The study of traditional arts macapat can be regarded as a cultural activity that has an important focus to know the identity of society, participation, and the existence of a civilization society. Basically, tembang macapat not speak to himself and voice himself. He confronts and voices the complexity of Balinese cultural life. Therefore, macapat contains philosophical (didactic, humanistic, and spiritual) values in it, thus making it a social discourse and indirectly involved in the dynamics of socio-cultural interaction in Balinese society. This research uses descriptive qualitative research design that moved from the functional approach to traditional Balinese literature. Sources of data in the study are classified into two, namely primary data sources (source data derived directly from subject) and secondary (source data comes from books / text / books / literature). Data collection methods used are observation and literature study. Step analysis of this data is done by using descriptive qualitative method. This method is done by using some operational steps, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. These three stages interact and have a connection, starting from data collection and ending in drawing conclusions. The didactic value contained in the tembang macapat teaches people the importance of education and science to become moral and ethical human beings. Humanist teachings in tembang macapat provide guidance and guidance to humans that live life in the world must always adhere to the norms prevailing in society. Gotong royong, brotherhood, friendship, and harmony are the values of humanism contained in tembang macapat. Spiritual values contained in the tembang macapat is to teach people to always implement the teachings of religion to get the balance sekala and niskala.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Endaswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Psikologi Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo.

_________. 2017. Etnoideologis: Antara Bulan, Gunting, dan Jarum. Makalah (Disampaikan dalam Seminar Nasional “Sastra Multikultural: Merayakan Keberagaman, Merawat Ke-Indonesiaan FPBS IKIP PGRI Bali).

Kattsof, Louis. 2004. Pengantar Filsafat. Terjemahan Soejono Soemargono. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Luxemburg, Van Jan, Miekel Ball, & Willem G. Weststeijn. 1987. Over Literatur. Terjemahan Akhadiati Ikram. 1991. Tentang Sastra. Jakarta: Intermasa.

Matthew, Milles. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moehanto, Budhy. 1987. Tuntunan Sekar Macapat. Pemalang: CV Mitra Utama.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Pradopo, Djoko. 2013. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, I Nyoman Kutha. 2005. Sastra dan Cultural Studies (Representasi Fiksi dan Fakta). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saifullah, Ali. 2004. Antara Filsafat dan Pendidikan. Surabaya: Usaha Offset Printing.

Story, Jhon. 2003. Teori Budaya dan Budaya Pop. Yogyakarta.Qalam.

Suarta, I Made dan I Kadek Adhi Dwipayana. 2014. Teori Sastra. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugihastuti. 2002. Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Swingewood, Alan dan Diana Lawrenson. 1972. The Sociology of Literature. London: Paladin.

Wellek, Rene & Austin Warren. 1977. Theory of Literature. Terjemahan Melani Budianta. 2014. Teori Kesusastraan. Jakarta: Pustaka Utama.

Yasa, I Nyoman. 2012. Teori Sastra dan Penerapannya. Bandung: Karya Ahimsa Darwati.

Downloads

Published

09-05-2018

How to Cite

Suarta, I. M. (2018). Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(2), 191–199. https://doi.org/10.31091/mudra.v33i2.364

Issue

Section

Articles
Loading...