Literasi Media Kritis dalam Adaptasi Novel Salah Asuhan ke Sinetron dan Film

Main Article Content

I Nyoman Suaka

Abstract

Tujuan artikel ini untuk mengetahui hasil adaptasi dari teks novel Salah Asuhan ke film dan sinetron. Masalahnya adalah sejauh mana perubahan teks tersebut dan faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadi perubahan?. Masalah tersebut akan dikaji dari teori literasi media kritis dari Devito (2008), sebab peran media dan aktor-aktor media sangat menentukan keberhasilan sebuah program acara. Objek Penelitian adalah novel Salah Asuhan (2008) karya Abdul Muis, film Salah Asuhan (1972), sutradara Asrul Sani dan sinteron Salah Asuhan (1994), sutradara Ami Priyono. Data-data dalam film dan sinetron diperoleh melalui VCD Salah Asuhan. Data-data dikumpulkan dengan teknik catat dan audio visual. Berdasarkan analisis data, maka temuan penelitian adalah, film Salah Asuhan sutradara Asrul Sani merupakan adaptasi murni dari novelnya, sedangkan sinetron Salah Asuhan merupakan adaptasi bebas dari sutradara Ami Priyono. Sinetron tersebut berhasil menggali ide atau gagasan asli pengarang Abdul Muis. Teks novel Salah Asuhan yang beredar di pasaran merupakan karya yang sudah disensor oleh redaksi Volkslectuur, sebuah penerbitan di bawah pemerintah kolonial Belanda. Dengan demikian, melalui literasi media kritis dapat menempatkan teks Salah Asuhan dengan variasi masing-masing sesuai konteks zamannya.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Suaka, I. N. (2020). Literasi Media Kritis dalam Adaptasi Novel Salah Asuhan ke Sinetron dan Film. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(2), 210–217. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.972
Section
Articles