Legong Tombol di Desa Banyuatis, Buleleng, Bali Rekonstruksi dan Regenerasi
Abstract
Karya seni ini mengungkapkan tentang keberadaan Tari Legong Tombol di Desa Banyuatis, Buleleng,Bali yang mengalami kemandegan regenerasi. Melalui karya ini, langkah yang ditempuh untuk mengatasi kemandegan tersebut adalah dengan merekonstru.ksi bentuk tari tersebut, kemudian mengkore ografi ulang bagian yang hilang serta selanjutnya mengajarkan bentuk tarian tersebut kepada para penari generasi muda setempat. Terkait dengan permasalahan yang terjadi alas keberadaan tari Legong Tombol di Desa Banyuatis, maka dalam karya ini disampaikan tentang: (I) Metode Penciptaan karya tari yang bertitik tolak dari usaha rekonsttuksi bentuk tari yang hampir mengalami kepunahan, (2). Merekonstru.ksi dan mengkemas ulang bentuk tari Legong Tombol untuk kemudian dikembalikan kepada masyarakat, (3). Menyajikan metode pelatihan tari Legong yang terkadung dari kreativitas sosok seniman (alm.) I Wayan Rindi yang berhasil digali kembali.References
Ayu Bulantrisna Djelantik. (2015), Tari Legong Dari Kajian Lontar Ire Panggung Masa Kini.
Denpasar : Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Bandem, I Made & Frederik Eugene deBoer (2004), Kaja dan Kelod TarianBali Dalam Transisi. Jogja
karta: Badan Penerbit lnstitut Seni Indonesia Jogja karta.
Bastomi, Suwaji. (1990), Wawasan Seni Semarang.
Semarang : IKIP Semarang Press.
Catra, I Nyoman. (2013), I Wayan Rindi ; Penari Condong, Pencipta Pendet : Sekar Jagat Bali, Kumpulan Rekam Jejak Tokoh Seniman dan Budayawan Bali (Editor I Wayan Dibia). UPT. Penerbitan Intitut Seni Indonesia Denpasar.
Chaplin, James P. (1997), Kamus Lengkap
Psikalogi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Darbois, Dominique. (1959), Rikka and Rindji:
Children of Bali, Paris.
Dharsono (Soni Kartika). (2007), Estetika. Band
ung: Rekayasa Sains.
Dibia, I Wayan. (2004), Pragina : Penari, Aktor, dan Pelaku Seni Pertunjukan Bali. Malang :
Sava Media.
------·· (2013), Puspa Sari Seni Tari Bali. Denpasar : UPT. Penerbitan, Institut Seni Indonesia
Denpasar.
Djelantik, A.A. Md. (1990), Pengantar Dasar Ilmu Estetika Jilid I Estetika Instrumental. Denpasar:
Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar.
Giddens, Anthony. (2003), Masyarakat Post Tradisional (terj. Living in A Post-Traditional
Soci ety). Yogyakarta: IRCiSoD.
Hardiman, F. Budi, {2003), Filsafat Moderen Dari Machiavelli sampai Nietzsche, Jakarta: PT. Grame
dia Pustaka Utama.
Hasto Nugroho, Supriyadi, (2010), "Hanjoged: Menengok Kepenarian S. Ngaliman". Deskripsi
karya seni S-2 Institut Seni Indonesia Surakarta.
Heryadi, Didin, (2010), "Jejak''. Deskripsi karya seni S-21nstitut Seni Indonesia Surakata.
Kartodirdjo, Sartono, (1992), Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Malinowski, Bronislaw. (1983), Dinamika Bagi Perubahan Budaya: Satu Penyiasatan Mengenai
Perhubungan Ras di Afrika. Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malay sia.
Murgiyanto, Sal. (2004), Tradisi dan Inovasi Beberapa Masalah Tori di Indonesia. Jakarta: Wedatama
Widya Sastra.
Nuryanto, (2009), "Arsitektural Tubuh". Tesis Deskripsi karya seni S-2 Penciptaan Seni
Institut Seni Indonesia Surakarta.
Setiyastuti, Budi, (20I 0), "Melatih Tubuh". Deskripsi karya seni S-2 lnstitut Seni
Indonesia Surakarta.
Surya Peradantha, Ida Bagus Gede, (2011), "Hikayat dari Bongkasa."Deskripsi karya seni S-2
Penciptaan Seni lnstitut Seni Indonesia Surakarta.
Sutapa, I Ketut, (2010), "Perjalanan Keluarga Topeng; Sebuah Biografi Keluarga".
Deskripsi Karya seni S-2 Penciptaan Seni Institut Seni Indo nesia Surakarta.
Sutrisno, Mudji dan Christ Verhaak.(l993), Estetika Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Kanisius.
- Copyright on any open access article in a journal published by Mudra Jurnal Seni Budaya is retained by the author(s).
-
The Creative Commons Attribution License 4.0 formalizes these and other terms and conditions of publishing articles.