Cerita Panji Antara Sejarah, Mitos, dan Legenda

Cerita Panji Antara Sejarah, Mitos, dan Legenda

Authors

  • Sumaryono Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v26i1.1585

Keywords:

Versions, adventure, pretence, disguise

Abstract

Cerita Panji muncul pada seputar abad XIII di zaman kerajaan Singasari. Sejak itu cerita Panji berkembang dan menyebar di berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa sampai ke wilayah-wilayah di semenanjung Asia Tenggara. Cerita Panji di Thailand dan Kamboja banyak dipengaruhi oleh cerita-cerita Panji pada kaya- karya sastra Melayu. Cerita Panji bukanlah cerita fiktif murni, tetapi juga terinspirasi oleh peristiwa- peristiwa sejarah yang melibatkan para bangsawan di beberapa kerajaan sebelumnya. Cerita Panji juga dipengaruhi oleh kehidupan mitos dan legenda dari masyarakat yang melatarbelakanginya. Sayangnya, cerita Panji di Indonesia tidak sepopuler dibandingkan cerita Ramayana dan Mahabarata yang merupakan pengaruh dan berasal dari India. Isi artikel ini memperkenalkan kembali berbagai versi cerita Panji dengan kisah-kisah pengembaraan serta penyamaran yang dilakukan oleh dua tokoh utamanya. Cerita Panji, apapun versinya mengandung berbagai potensi dramatik yang dapat menjadi sumber kreatif para seniman dalam menciptakan karya-karya seninya, baik karya seni sastra maupun karya seni pertunjukan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bandem, I Made, dan Fredrik Eugene deBoor. (2004), Kaja dan Kelod, Tarian Bali dalam Transisi. BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta.

Bonnefoy, Yves. (1993), Asian Mythologies. The University of Chicago Press, Chicago.

Hall, D.G.E., (1988), Sejarah Asia Tenggara, (Terj. I.P. Soewarsha), Usaha Nasional, Surabaya.

Kartodirdjo, Sartono, Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. (1975), Sejarah Nasional Indonesia II, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Mudjanattistomo, R.M., dkk. (1977), Pedhalangan Ngayogyakarta Jilid I, Yayasan Habirandha Ngayogyakarta, Yogyakarta.

Pigeaud, TH. (1938), Javaanse Volkvertoningen: Bijdrage Tot De Beschrijving Van Land En Volk, Volkslectuur, Batavia.

Poerbatjaraka. (1968), Cerita Pandji dalam Perbandingan, Gunung Agung, Djakarta.

Raffles, Thomas Stanford. (1839), The History of Java, (Terj. Eka Prasetyaningrum, dkk), Narasi, Yogyakarta.

Rassers, W.H. (1982), Panji, the Cultural Hero: A. Structural Study of Religion in Java, Leiden, the Netherlands: The Hague-Martinus Nijhoff.

SarDesai, D.R. (1994), Southeast Asia, Past and Present, Third Edition, L.A: Westview Press, California.

Supriatun. (2002), “Makna dan Filosofi Topeng dan Kedok Cirebon”, dalam Artista, Majalah Informasi Seni dan Pendidikan Seni, No.2, Vol. 4, Agustus- Oktober 2002, PPPG Kesenian, Yogyakarta.

Supriyanto, Henri., dan M. Soleh Adi Pramono. (1997), Dramatari Wayang Topeng Malang, Padepokan Seni Mangun Dharma, Tumpang- Malang, Malang.

Downloads

Published

30-01-2011

How to Cite

Sumaryono. (2011). Cerita Panji Antara Sejarah, Mitos, dan Legenda. Mudra Jurnal Seni Budaya, 26(1), 17–24. https://doi.org/10.31091/mudra.v26i1.1585

Issue

Section

Articles
Loading...