Kolaborasi Pertunjukan Wayang Kulit Calonarang Inovatif Dengan Menampilkan Watangan Matah Oleh Dalang I Wayan Nardayana Dan Jro Mangku Gede Made Subagia

Main Article Content

 I Made Marajaya

Abstract

Pertunjukan Wayang Kulit Calonarang merupakan salah satu dari jenis wayang langka di Bali. Wayang ini banyak menyimpan mistri, sehingga orang-orang takut menjadi dalang wayang calonarang, kecuali mereka yang telah berilmu tinggi. Wayang kulit calonarang dari zaman ke zaman terus mengalami perubahan terutama pada bentuk dan struktur pertunjukannya. Wayang kulit calonarang masih dianggap sebagai pertunjukan paling angker diantara wayang-wayang lainnya. Dengan keangkeran itu, maka secara individu orang takut untuk menanggapnya karena takut kena resiko dari pertunjukan itu yang kadang-kadang mengundang konflik sosial. Di era globalisasi ini, ternyata wayang calonarang masih eksis dan mengikuti perkembangan zaman. Terbukti telah dilakukannya berbagai eksprimen dengan memadukannya dengan teknologi modern, sehingga muncul pertunjukan wayang calonarang inovatif.  Di samping itu para dalang ingin tampil beda seperti halnya dalang I Wayan Nardayana yang terkenal dengan dalang Cenk Blonk mementaskan wayang calonarang berkolaborasi dengan dalang Jro Mangku Gede Made Subagia yang terkenal sebagai pini sepuh ajaran Siwa Murti. Pementasan ini dilakukan pada tahun 2012 dalam rangka piodalan di Pura Dalem Ped Nusa penida. Keunikan pementasan ini adalah dengan menghadirkan dua watangan matah yang kemudian diusung ke kuburan desa setempat seperti layaknya orang meninggal dunia. Pertunjukan ini selain sebagai pelengkap dari upacara pujawali juga memberi hiburan kepada masyarakat dan memberikan makna pencerahan kepada masyarakat agar tidak melakukan kejahatan ilmu hitam di zaman modern ini.

 

Article Details

How to Cite
Marajaya,  I M. (2017). Kolaborasi Pertunjukan Wayang Kulit Calonarang Inovatif Dengan Menampilkan Watangan Matah Oleh Dalang I Wayan Nardayana Dan Jro Mangku Gede Made Subagia. Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan, 3(1). https://doi.org/10.31091/kalangwan.v3i1.156
Section
Articles

References

Kodi, I ketut, 1986. Wayang Calonarang di Banjar Parekan Sibang gede Badung. Skripsi Sarjana Muda. Denpasar : ASTI Denpasar.

Marajaya, I Made, 1995. Penokohan dan Karakter dalam Pertunjukan Wayang Kulit Calonarang. (Laporan hasil penelitian). Denpasar : STSI Denpasar.

--------------------, 1998. Kajian Estetika dalam Pertunjukan Wayang Kulit Calonarang. (Laporan hasil penelitian). Denpasar : STSI Denpasar.

--------------------, 2000. Transformasi Calonarang dari Dramayati ke Wayang Kulit. (Laporan penelitian). Denpasar : STSI Denpasar.

--------------------, 2003. Pertunjukan Wayang Kulit Calonarang dari Tradisi ke Modern : Studi Kasus Karya Seni Mahasiswa Jurusan Pedalangan STSI Denpasar Tahun 1995/1997 (Laporan penelitian). Denpasar : STSI Denpasar

Mulyono, Sri, 1978. Wayang : Asal-usul, Filsafat dan Mada Depannya. Jakarta : CV Haji Masagung.

Rota, Ketut, 1977/1978. Pewayangan Bali. Denpasar : ASTI Denpoasar.

--------------------, 1990. Bentuk Keterkaitan Seni Pertunjukan di dalam Sastra : Calonarang Sebagai Satu Kasus . Orasi Ilmiah Dies Natalis STSI Denpasar. Denpasar : STSI Denpasar.

Santosa, Dkk., 1975. Calon Arang Si Janda dari Girah. Terjemahan dari tulisan asli Prof. Dr. Poerbatjaraka. Jakarta : P.N. Balai Pustaka Jakarta.

Senen, I Wayan, 1974. Dramatari Calonarang di Denjalan. Skripsi Sarjana Muda. Denpasar : ASTI Denpasar.

Soedarsono, R. M., 1998. Seni Pertunjukan di Era Globalisasi. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Soedarsono, KI Manteb,1998. “Memberi Landasan Kuat Bagi Inovasi dalam Pertunjukan Wayang Kulitâ€. Dalam Inovasi & Transformasi Wayang Kulit. (Suntingan Kasiadi Hadiprayitno). Lembaga Studi Jawa, Yogyakarta.

Suastika, I Made. 1997. Calon Arang dalam Tradisi Bali. Yogyakarta : Duta Wacana University Press.

Sumadi, Ketut, 1995. Teknologi untuk Kemajuan Seni Budaya. (Majalah Wreta Cita No. 3 Th.II). Denpasar : STSI Denpasar.

Sumodiningrat, Gunawan, 1998. Peran Dalang dalam Pembanguan Era Globalisasi. (Makalah Seminar). Jakarta.