Dinamika Seni Patung Abiansemal Badung Utara Sebagai Obyek Wisata

Main Article Content

I Ketut Buda
I Made Radiawan

Abstract

Abiansemal adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Badung yang memiliki beberapa sentra seni patung dan telah berkembang sejak lama. Ada tiga wilayah sentra seni patung yang sangat terkenal yaitu Jagapati, Angantaka, dan Sedang yang sering disebut dengan JAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam dinamika seni patung JAS. terutama yang terjadi setelah bom Bali I dan II dan masuknya pasar bebas dalam era Globalisasi. Penelitian ini akan bermanfaat bagi masyarakat, seniman, akademisi, dan pemerintah sebagai studi komparatif dalam penciptaan dan pembinaan karya lebih lanjut Penelitian ini menggunakan adalah metode kualitatif karena masalah yang dibahas lebih banyak berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat, terutama sikap pematung dalam menghadapi persaingan pemasaran yang sangat ketat. Hasil penelitian lebih bersifat deskripsi, narasi melalui kata-kata. Teknik pengumpulan datanya yaitu studi pustaka, observasi, dan wawancara dengan beberapa imforman seperti seniman, perajin, pencinta seni, budayawan dan yang lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, seni patung JAS mengalami keterpurukan yang sangat drastis, banyak pematung yang tidak bisa melanjutkan pekerjaannya karena pemasaran seni patung sangat lesu. Pematung banyak yang beralih propesi yaitu kembali sebagai petani, peternak, tukang bangunan, dan pelaku wisata, karena penghasilan mengerjakan seni patung sangat rendah dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

 

Abiansemal is one of districts in Badung regency which has some art sculpture collection and they have developed since a long ago. There are three regions of art sculpture that are very famous such as Jagapati, Angantaka, and Sedang and they are often called with JAS. This study aimed at finding out deeply about the dynamics of JAS art sculpture especially after the tragedy of first and second of bomb Bali and the existence of free market in globalization era. This study will be beneficial to society, artist, academician, and government as comparative study in creating and developing the work next.The method of the study was qualitative method with problems that were discussed more in relation to social life of society, especially for carpenter’s attitude in facing the strict competition of technical marketing. The result of the study was description, narration through words. The process of data collection used literature review, observation, interview with informants such as artists and craftsmen, art lover, cultural observer, and so on. Nowadays, JAS art sculpture decrease drastically, most of carpenters cannot continue their works because of the technical marketing which is so listless. Most of carpenters change their profession become farmer, breeder, builder, and guide. That situation happens because their salaries as carpenters are low and not enough to fulfil their necessary in daily life.

Article Details

How to Cite
Buda, I. K., & Radiawan, I. M. (2015). Dinamika Seni Patung Abiansemal Badung Utara Sebagai Obyek Wisata. Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni, 3. https://doi.org/10.31091/sw.v3i0.217
Section
Articles

References

Ratna, Nyoman Kutha, (2010), Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Rohidi, Tjetjep Rohendi, (2011), Metodologi Penelitan Seni, Cipta Prima Nusantara, Semarang.