Metafora Wanita Bali Pada Era Modern Dalam Seni Patung

Main Article Content

I Ketut Putrayasa
I Made Gede Arimbawa
I Nyoman Suardina

Abstract

Wacana tentang wanita selain tentang keindahan fisik juga diwarnai oleh persoalan kesetaraan gender yang dengan gigih diperjuangkan. Gerakan feminisme merupakan reaksi terhadap maskulinisme, semua itu menunjukkan persoalan wanita dalam  karya seni yang dapat ditelaah menjadi dua, yaitu persoalan fisik yang cenderung mengungkapkan keindahan tubuh (gestur) wanita, dan permasalahan sosial, diskriminasi gender, budaya, dan politik sebagai makna kontekstual terlebih pada era modern. Dalam kehidupan pada era modern permasalahan yang muncul menjadi lebih rumit dan kompleks. Kondisi ini membawa dampak positif sekaligus dampak negatif bagi kaum wanita Bali. Akibat modernisasi, kebudayaan Barat yang lebih mengedepankan rasionalitas melahirkan corak kehidupan yang berorientasi materialistik-kapitalis, kesenangan dan budaya hedonis yang berpengaruh terhadap budaya Bali yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal dan spiritualitas keagamaan. Dalam mewujudkan gagasan itu pencipta manbangun suatu metafora, yaitu melalui komparasi (pembandingan) untuk memperbesar makna; dan dengan membuat makna baru (jukstaposisi) yakni penggabungan objek yang awalnya tidak terhubung/tersambung menjadi bentuk baru. Hal ini dilakukan melalui serangkaian proses/tahapan-tahapan berkarya menyangkut langkah eksplorasi, eksperimen, dan perwujudan. Secara umum langkah-langkah tersebut dipraktekkan oleh pencipta namun dengan urutan yang tidak ketat. Aspek eksplorasi,eksperimen, dan forming terjadi saling susul-menyusul. Metode penciptaan yang digunakan adalah metode merangkai (assembling) telah dapat merangkul secara sistematis pendekatan karya yang diacu, hingga berhasil membangun keutuhan penciptaan secara keseluruhan. Metode ini telah menghasilkan elaborasi yang unik dari semua komponen ideoplastis dan aspek fisik yang meliputi teknik dan media, sehingga melahirkan gagasan dan metafora yang kreatif.Visualisasi metafora wanita Bali dalam karya-karyanya  menekankan unsur gagasan/ide dan keteknikannya, yang disertai spirit olah rasa yang dibangun untuk memberikan kesan estetik melaui sajian bentuk yang mengangkat karakter media logam, serta konsep yang dijadikan sebagai acuan dalam setiap karya.Kondisi inilah yang menggugah pencipta untuk mencermati betapa pentingnya memperhatikan kembali karakter wanita Bali yang bersumber pada nilai-nilai kebalian sebagai sumber ide penciptaan. Penciptaan karya seni patung ini berjudul “Metafora Wanita pada Era Moden dalam Seni Patungâ€, diciptakan dalam enam buah karya patung logam, dengan muatan maknainterpretasi terhadap etika, moral, dan spirit wanita Bali, dalam konteks fenomena wanita Bali masa kini.

Article Details

How to Cite
Putrayasa, I. K., Gede Arimbawa, I. M., & Suardina, I. N. (2023). Metafora Wanita Bali Pada Era Modern Dalam Seni Patung. Prabangkara : Jurnal Seni Rupa Dan Desain, 22(2), 70–80. Retrieved from https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/prabangkara/article/view/573
Section
Articles

References

Covarrubias, Miguel, Pulau Bali, Temuan yang Menakjubkan, terjemahan

oleh Sunaryo Basuki KS. Udayana university Press Denpasar, 2013.

Davidson, Donald. Inguiries into Truth and Interpretation, Clalendon press, Oxford,1991.

Djelantik, A.A.M..“Estetika, Sebuah Pengantarâ€. Yogyakarta : Media Abadi, 1999.

Hardiman.“Tubuh Wanita: Representasi Gender Wanita Perupa Bali†(Tesis). Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, 2007.

O’Donnel, Kevin. Posmodernisme, Kanisius, Yogyakarta, 2009.

Kartika, Dharsono Sony, Seni Rupa Modern, Bandung: Rekayasa Sains, 2004.

Pease, Allan, Bahasa Tubuh: Bagaimana Membaca Pikiran Seseorang Melalui Gerak Isyarat, Penerbit Acan Jakarta, 1987.

Piliang, Yasraf Amir. Dunia yang Dilipat Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan, Matahari, Bandung, 2011.

Putra, I Nyoman Darma, Wanita Bali Tempo Doeloe Perspektif Masa Kini, Denpasar: Pustaka Larasan, 2007.

Ramseyer,Urs, The Art and Culture of Bali. New York : Oxford University Press, 1977.

Ricoeur, Paul. The Rule of Metaphor, University of Toronto Press, Toronto, 1977.

Liston, Delores D. “Quantum Metaphors and the Study of the Mind-Brainâ€, Georgia Southern University, 1995.

Suryani, Luh Ketut. Perempuan Bali Kini. Denpasar: Penerbit Balipost, 2003.

Shidarta, G Soegijo.Dasar-dasar Mematung. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987.

Soedarso, SP.Tinjauan Seni. SebuahPengantarUntukApresiasiSeni. Yogyakarta: Saku Dayar Sana, 1990.

Storey, John. CulturalStudies dan Kajian BudayaPop,Jalasutra, Yogjakarta,2007.

Strinati, Dominic. PopularCulture : Pengantar Menuju Teori BudayaPopuler, Bentang, Yogjakarta, 2007.

Sugiharto, I Bambang. Postmodernisme, Tantangan Bagi Filsafat, Kanisius, Yogyakarta, 1996.

Suyanto, Bagong. Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post- Modernisme, Prenada Media Group, Jakarta, 2013.

Tabrani, Primadi. Kreatifitas dan Humanitas Sebuah Studi TentangPeranan Kreatifitas Dalam Perikehidupan Manusia, Jalasutra,Yogyakarta, 2006.

Juneman.Psychology of Fashion Fenomena Perempuan Melepas Jilbab, LKIS, Yogyakarta, 2010.

Widia I Wayan.Tinjauan Patung Sederhana Bali. Denpasar: Depdikbud. Ditjenbud.Proyek Pembinaan Permeseuman Bali, 1991.

_______,. Pretima dan Pralingga Koleksi Umseum Bali. Laporan Penelitian. Denpasar: Museum Bali. Ditjenbud, Depdikbud, 1987.

Wheelwright, Tony. Methafor and Reality, Indiana University press, Blomington, 1962.

Sumber Tesis, Kamus, Katalog, Artikel:

Anusapati, Patung Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia, Jurnal Kalam no 25 Salihara Jakarta, 2012.

Buda, I Ketut.â€Patung Lingga Yoni Posmodernâ€. Denpasar :Fakultas Seni Rupa Dan Desain Kerja Sama Dengan Sari Khayangan Indonesia, 2010.

Parta, I Wayan Seriyoga, The Power of Shape, Katalog Pameran Tunggal

Dolorosa Sinaga, Kendra Gallery Seminyak Bali, 2009.

Suardika, Majalah Bali Lain, Edisi No, 2 April 2000.

The World Encyclopedia, Washington DC : The World Encyclopedia University, 1985.