Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara

Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara

Authors

  • . Amiruddin Jurusan Pendidikan Sejarah FIS Universitas Negeri Makassar Indonesia
  • I Ketut Suardika Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Haluoleo Indonesia
  • . Anwar Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Halu Oleo, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v32i2.111

Abstract

Pendidikan pada dasarnya berbasis sosial budaya berupa kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada unsur-unsur budaya yang ada pada masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk menganalisis fungsi kalosara dalam masyarakat Tolaki, (2) untuk mendeskripsikan fungsi kalosara sebagai media etnope- dagogik dalam pengembangan karakter bangsa. Metode penelitian digunakan etnografi dengan pendekatan fenomenologis. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, pengamatan, dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa kalosara merupakan sumber dari segala adat-istiadat Orang Tolaki. Kalosara sebagai adat pokok dapat digolongkan ke dalam 5 cabang, yaitu: (1) sara wonua, yaitu adat pokok dalam pemerin- tahan; (2) sara mbedulu, yaitu adat pokok dalam hubungan kekeluargaan dan persatuan pada umumnya; (3) sara mbe’ombu, yaitu adat pokok dalam aktivitas agama dan kepercayaan; (4) sara mandarahia, yaitu adat pokok dalam pekerjaan yang berhubungan dengan keahlian dan keterampilan; dan (5) sara monda’u, mom- bopaho, mombakani, melambu, dumahu, meoti-oti, yaitu adat pokok dalam berladang, berkebun, beternak, berburu, dan menangkap ikan. Ada empat fungsi kalosara, yaitu: (1) ide, (2) focus dan pengintegrasian unsur-unsur kebudyaan, (3) pedoman hidup, serta (4) pemersatu. Fungsi kalosara sebagai media etnopeda- gogik merupakan praktek pendidikan berbasis kearifan lokal dalam berbagai ranah seperti pengobatan, seni bela diri, lingkungan hidup, pertanian, ekonomi, pemerintahan, dan sistem penanggalan. Melalui media kalosara, maka pengetahuan, nilai, dan keterampilan berbasis sosial budaya Tolaki dapat tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat sebagai pengembangan karakter bangsa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, A. Muh. (1986). Bone Selayang Pandang. Damai, Watampone.

Alwasilah, A.C. (2008). Tujuh Ayat Etnopedagogi. Artikel dalam Pikiran Rakyat Bandung, 23 Januari 2008.

Arta, Arwan Tuti. (2009). Laku Spiritual Sultan: Langkah Raja Jawa Menuju Istana. Galangpress, Yogyakarta.

Khamaganova, Erjen. (21-23 September 2005). Traditional Indigenous Knowledge: Local View. Paper presented in in International Workshop on Traditional Knowledge. Panama City.

Hafid, Anwar; Ahiri, Jafar; dan Haq, Pendais. (2012a). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Hafid, Anwar. (27-29 November 2012b). Kalosara Sebagai Instrumen Utama Dalam Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara. Makalah Disajikan dalam Prakongres Kebudayaan Indonesia di Jakarta.

Idaman. (2012). Kalosara sebagai Medium Resolusi Konflik Pertanahan pada Masyarakat Tolaki di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. http://idamanalwi.multiply.com/journal. Akses, 5 Oktober 2012

Koentjaraningrat. (1981). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Gramedia, Jakarta.

La Taena, dkk. (2016). “Tradisi Khabanti Kantola sebagai Model Pendidikan Karakter Terintegrasi Kurikulum Lokal dalam Pendidikan Seni Budaya di Sekolah Menengah Kabupaten Munaâ€.Dalam Mudra Jurnal Seni dan Budaya. 31/01. Pusat Penerbitan Institut Seni Indonesia Denpasar:

Linton, R. (1984). The Study of Man (Antropologi Suatu Penyelidikan Manusia). Diterjemahkan oleh Firmansyah. Jemmars, Bandung.

MacNeill, N. et al (2003). Beyond Instructional Leadership: Towards Pedagogic Leadership. Australian Association for Research in Education. Auckland.

Peursen, C.A. Van. (1988). Strategi Kebudayaan. Kanisius. Yogyakarta.

Suardika, I Ketut dan Hafid, Anwar. (2016). “Peranan Tradisi Lisan Iko-iko Berbasis Sastra Melayu dalam Penguatan Komunitas Etnis Bajoâ€. Dalam Mudra: Jurnal Seni dan Budaya. 31/01. Pusat Penerbitan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Surya, Priadi. (2011). Kepemimpinan Etnopedagogi di Sekolah. Dalam Majalah Ilmiah Dinamika UNY Bulan Mei 2011.

Su’ud, Muslimin, (1986). Asas-Asas Hukum Adat Pertanahan Masyarakat Tolaki. Kendari: Balai Penelitian Universitas Haluoleo.

Su’ud, Muslimin, (1992). Aneka Ragam Kebudayaan Tolaki. Kendari: Balai Penelitin Universitas Haluoleo.

Su’ud, Muslimin, (2012). Kompilasi Hukum Adat Perkawinan di Sulawesi Tenggara. HISPISI Cabang Sultra. Kendari.

Tamburaka, Rustam, E. dkk. (2004). Sejarah Sulawesi Tenggara dan 40 Tahun Sultra Membangun. Unhalu Press. Kendari.

Tarimana, Abdurrauf. (1995). Kebudayaan Tolaki. Balai Pustaka. Jakarta.

Tawulo, Asrul, (1991). Mondau Sebagai Sistem Perladangan Masyarakat Tolaki dan Pengaruhnya Terhadap Kelesatarian Sumber Daya Hutan di Kabupaten Kendari. Kendari: Balai penelitian Universitas Haluoleo.

Tilaar, H. A. R. (1993). Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Berbudaya dalam Pembangu- nan Jangka Panjang Kedua. LPMP-IKIP Jakarta.

............. (1999). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tondrang, Azis, (3 Juni 2000). Peranan Kalosara dalam Pembentukan Karakter Masyarakat Tolaki. Unaaha: Makalah dalam Rangka Musyawarah Adat I Suku Bangsa Tolaki.

Downloads

Published

11-09-2017

How to Cite

Amiruddin, ., Suardika, I. K., & Anwar, . (2017). Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara. Mudra Jurnal Seni Budaya, 32(2). https://doi.org/10.31091/mudra.v32i2.111

Issue

Section

Articles
Loading...