Tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal Kelurahan Sesetan Kota Denpasar

Main Article Content

Ni Wayan Juli Artiningsih
I Ketut Sariada
Ni Made Arshiniwati

Abstract

Gandrung merupakan sebuah tari pergaulan yang sejenis dengan tari Joged Bumbung. Tari ini di bawakan oleh penari laki-laki yang berpakaian perempuan. Dari beberapa tari Gandrung yang masih ada salah satunya adalah tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal, Kelurahan Sesetan, Kota Denpasar. Penelitian ini dipandang urgen untuk dilakukan karena dari sekian banyak penelitian dan laporan hasil penelitian yang dapat dibaca dan diamati, belum banyak ditemukan kajian ilmiah yang membahas mengenai tari Gandrung yang ada di Banjar Suwung Batan Kendal. Tulisan ini bertujuan untuk melengkapi sebagai referensi bagi kalangan akademik maupun non-akademik dalam rangka mempelajari pertunjukan tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan seni pertunjukan. Ada tiga pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana bentuk tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal?; (2) bagaimana fungsi tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal?; dan (3) bagaimana estetika tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal?. Sebagai pisau analisis digunakan tiga teori yaitu teori Bentuk, teori Fungsional-Struktural, dan teori Estetika. Seluruh data penelitian ini, baik data primer maupun data sekunder diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Dari hasil kajian diperoleh jawaban seperti berikut. (1) Tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal tersebut disajikan dalam bentuk tunggal dan ditarikan oleh seorang penari laki-laki yang belum menginjak dewasa atau mengalami masa akil baliq. Hal itu dapat dilihat dari komponen struktur pertunjukan, gerak tari, penari, tata rias dan busana, musik iringan serta tempat pertunjukannya. (2) Berdasarkan fungsinya, seni pertunjukan Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal memiliki tiga fungsi yaitu berfungsi sebagai seni pertunjukan yang bersifat ritual, hiburan, dan solidaritas. (3) Estetika pada tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal, nampak terlihat pada pementasannya yang dapat diamati dari ragam gerak tari, musik iringan, tata rias dan busana yang digunakannya.

Gandrung is a social dance similar to Joged Bumbung dance. This dance is performed by male dancers dressed in women. From some Gandrung dance that still exist one of them is Gandrung dance in Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan Village, Denpasar City. This study is considered urgency done because of the many research and research reports that can be read and observed, not yet found a scientific study that discusses the Gandrung dance in Banjar Suwung Batan Kendal. Though writing about the dance is needed to be used as a reference for academic and non-academic in order to learn Gandrung dance performance in Banjar Suwung Batan Kendal. The research was conducted using qualitative method with performance art approach. There are three main issues studied in this research that is (1) how Gandrung dance form in Banjar Suwung Batan Kendal ?; (2) how Gandrung dance function in Banjar Suwung Batan Kendal ?; And (3) how the aesthetics of Gandrung dance in Banjar Suwung Batan Kendal ?. As a blade analysis used three theories namely Form theory, Functional-Structural theory, and theory Aesthetics. All data of this research, both primary and secondary data are obtained through observation technique, interview, literature study, and documentation study. From the results of the study obtained the answer as follows. (1) Gandrung Dance in Banjar Suwung Batan Kendal is presented in singular form and danced by a male dancer who has not stepped on an adult or has a baliq period. It can be seen from the components of the performance structure, dance movements, dancers, makeup and clothing, music accompaniment and place of performances. (2) Based on its function, Gandrung performing arts in Banjar Suwung Batan Kendal has three functions that function as performance art that is ritual, entertainment, and solidarity. (3) Aesthetics in Gandrung dance in Banjar Suwung Batan Kendal, seen in the observable staging of the range of motion of dance, music accompaniment, makeup and clothing that it uses.

Article Details

How to Cite
Juli Artiningsih, N. W., Sariada, I. K., & Arshiniwati, N. M. (2017). Tari Gandrung di Banjar Suwung Batan Kendal Kelurahan Sesetan Kota Denpasar. Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan, 3(2). https://doi.org/10.31091/kalangwan.v3i2.236
Section
Articles

References

Arini, Ni Ketut. Teknik Tari Bali. Denpasar :YayasanTari Bali Warini, 2012.

Bandem, I Made. Ensiklopedi Tari Bali. Denpasar: ASTI Denpasar, 1983.

Bandem, I Made. Evolusi Tari Bali. Yogyakarta: Kanisius, 1996.

Chulsum, Umi dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Kashiko, 2006.

Dibia, I Wayan. Gambelan Gandrung di Tegenungan Desa Kemenuh Sebuah Laporan Penelitian. Denpasar, ASTI,1984.

Djelantik, A.A.M. Pengantar Dasar Ilmu Estetika. Denpasar: Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar, 1990.

Djelantik, A.A.M. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia bekerjasama dengan Arti,2004 (1999).

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya, 1991.

Piaget , Jean. Strukturalisme. Terj. Hermoyo. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995.

Yaningsih Sri dkk. Tari Gandrung Lombok. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Jakarta. Direktorat Jendral Kebudayaan. Departemen Pendidikan Dan Budaya, 1993/1994.

Yudabakti, I Made, dan I Wayan Watra. Filsafat Seni Sakral Dalam Kebudayaan Bali.Surabaya: Penerbit Paramita, 2007