Music in Indonesia on the Ideological Debates in the Soekarnoian Era

Authors

  • Arhamuddin Ali Musician

DOI:

https://doi.org/10.31091/jomsti.v2i1.602

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan tentang posisi musik pada perdebatan ideologi di Indonesia era Soekarno. Debat ideologi yang maksud yaitu antara konsep Soekarno tentang Nasakom (akronim Nasionalisme, Agama, Komunis atau Nasionalisme, Agama, Komunis) dan ideologi pasar (hiburan). Masing-masing ideologi ini mempengaruhi realitas musik pada waktu itu, baik kreasi maupun presentasinya. Berdasarkan hal tersebut, data tulisan ini berasal dari berbagai sumber daya, seperti observasi, wawancara, dokumen, dan rekaman audio dan video. Data tersebut dianalisis menggunakan konsep seni dan ideologi Davis dan konsep seni dan identitas Navits. Ada tiga kesimpulan yang dibuat, yaitu, pertama, Indonesia di era Soekarno dilakukan untuk mencari identitas dengan menginventarisasi musik lokal di Indonesia dan memperkenalkan ke arena internasional; kedua, Soekarno melepaskan diri dari budaya Nekolim dengan mengkategorikan musik yang baik dan yang buruk untuk Indonesia; dan ketiga, terjadi perdebatan ideologi antara musisi dan pemerintah dalam politik kebudayaan Indonesia era Soekarno. Perdebatan ini telah menempatkan musik sebagai bidang yang tidak netral dan pada kenyataannya sebagai bahasa traumatik yang muncul dari keinginan personal pencipta.

 

Downloads

Published

2019-01-15

How to Cite

Ali, A. (2019). Music in Indonesia on the Ideological Debates in the Soekarnoian Era. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 2(1), 23–36. https://doi.org/10.31091/jomsti.v2i1.602

Issue

Section

Articles