Representasi Nilai-Nilai Budaya Bali Dalam Film Eat Pray Love

Main Article Content

Alit Kumala Dewi
Arya Pageh Wibawa

Abstract

Film merupakan media terefektif dan terpopuler dalam pembelajaran budaya, baik lokal atau bahkan budaya asing.Film yang menjadi obyek penelitian adalah film “Eat Pray Loveâ€, filmini menjadi kajian yang menarik untuk diteliti karena salah satu settingnya diadakan di Indonesia (Bali), konten dalam film tersebut juga menggambarkan kearifan budaya Bali. Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana Representasi Nilai-nilai Budaya Bali yang ditampilkan dalam film Eat Pray Love dan apa makna nilai-nilai budaya Bali yang terkandung dalam film Eat Pray Love Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan analisis interpretatif semiotika model Roland. Penelitian ini secara langsung mengumpulkan informasi yang didapat dari objek penelitian yakni film Eat Pray Love, menganalisa aspek-aspek yang melingkupi sistem religi, sistem sosial, bahasa, kesenian dsb, berupaya memperoleh gambaran atau pengertian yang bersifat umum dan relatif menyeluruh mencakup permasalahan yang diteliti. Sedangkan pendekatan keilmuan yang digunakan adalah sinematografi, bahasa tubuh, dan budaya untuk menganalisis hubungan antara unsur-unsur (visual, verbal maupun non verbal)meliputi, setting/atribut, kostum upacara dsbSehingga pada akhir penelitian dapat memberikan pemahaman bahwa nilai-nilai budaya Bali dapat direpresentasikan dalam sebuah film dan memberikan pemahaman pada masyarakat mengenai pemaknaan dari nilai-nilai budaya Bali yang ditampilkan dalam film tersebut

Film is the most effective and popular media to learn about culture, whether local or foreign culture. The title of film that became an object of research is the "Eat Pray Love", the film becomes attractive to researched because one of the settings held in Indonesia (Bali), content in the film also represent the cultural wisdom of Bali. Question of the problem in this research is how the representation of values of Balinese culture featured in the movie Eat Pray Love, and what the meaning of Bali's cultural values contained in the film Eat Pray Love This study used a qualitative descriptive study, with analysis of interpretive semiotics Roland models. This research directly gathering information obtained from the research object the movie Eat Pray Love, analyzing such as the aspects surrounding the religious system, social system, language, arts, etc., seeks to obtain a description or definition of a general nature and relatively thorough includes problems studied. While the scientific approach used is cinematography, body language, and culture to analyze the relationship between the elements (visual, verbal and non-verbal) include, setting / attributes, ceremonial costumes, etc. So that at the end of the research can provide an understanding that the values of the Balinese culture can be represented in a film and give an understanding in the community about the meaning of the values of the Balinese culture featured in the film

Article Details

How to Cite
Dewi, A. K., & Wibawa, A. P. (2015). Representasi Nilai-Nilai Budaya Bali Dalam Film Eat Pray Love. Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni, 3. https://doi.org/10.31091/sw.v3i0.209
Section
Articles

References

Asura, Enang. 2005. Panduan Praktis Menulis Skenario.Yogyakarta: Andi Offset

Bignell, Jonathan. 1997. Media Semiotics: An Introduction. Manchester and New York: Manchester University Press.

Bohar,Soeharto. 1987. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik Bandung : Tarsito. Bungin,

Burhan.2010. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Borg, James. 2010. Buku Pintar Memahami Bahasa Tubuh.Yogyakarta: Diva Press.Endraswara,

Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian KebudayaanI.Yogyakarta: Pustaka Widyatama

Fiske, John. 2004. Cultural and Communication Studies. Yogyakarta : Jalasutra.

Hoed, Benny H. 2008.Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok:Komunitas Bambu.

Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesiatera.

Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Semedhi, Bambang. 2011. Sinematografi-Videografi. Bogor: Ghalia Indonesia

Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi Visual. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono.2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet

Thwaites, Tony. Davis and Mules. 2009. Introducing Cultural and Media Studies.Yogyakarta : Jalasut