Wayfinding Sign pada Ruang Pameran Tetap di Museum Nasional Indonesia – Jakarta

Wayfinding Sign pada Ruang Pameran Tetap di Museum Nasional Indonesia – Jakarta

Authors

  • Heru Budi Kusuma Universitas Tarumanagara

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v33i2.331

Keywords:

wayfinding, directional sign, informational sign, identificational sign

Abstract

Wayfinding atau orientasi topografi, merupakan kemampuan menentukan lokasi, menemukan tempat dalam fasilitas gedung. Sebagai media penunjuk arah, Wayfinding Sign yang diterapkan pada ruang pameran tetap belum memenuhi kebutuhan yang dapat memberikan informasi yang cukup, mengenai arah mana yang harus dituju untuk mencapai area tertentu, warna-warna yang tercantum dalam panel informasi pun tidak memberikan arti tertentu. Permasalahan pada Wayfinding Sign pada ruang pameran tetap yang dianalisis meliputi: Ukuran; dimensi tanda yang proporsional terhadap luas area dimana tanda tersebut berada,sehingga memungkinkan tanda tersebut dapat mudah terlihat. Warna; berkaitan dengan warna pada tanda telah sesuai peruntukannya dan memperhatikan warna disekitar tanda berada. Kontras; berkaitan dengan estetika tanda yang dominan terhadap kondisi disekitar tanda sehingga tanda tampak eksistensinya. Intensitas; berkaitan terhadap sesuatu yang dapat memberikan stimulus sehingga menarik perhatian terhadap tanda. Posisi ; berkaitan dengan perletakan tanda yang memperhatikan jangkauan penglihatan pengunjung yang mengarah ketempat tanda tersebut berada. Untuk memfokuskan penelitian dan menemukan hubungan antara satu data dengan data yang lain, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data hasil observasi, pengukuran, deskripsi, dan analisis data dengan teknik Triangulasi Data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Directional Sign; menggunakan tanda ‘warna’ yang tidak ada hubungannya dengan lokasi lantai ruang pameran dan nuansa warna ruangan yang ditunjukan, dan terdapat sign yang menginformasikan arah yang tidak tepat. Informational Sign; tanda yang memberikan informasi tentang materi koleksi yang didisplay dalam ruang pameran tetap, sudah sesuai dan efektif. Identificational Sign; perletakannya yang tidak tepat sehingga menggangu kenyamanan pengunjung dalam membaca informasinya dan membuat posisi membaca yang tidak sehat dan aman.

Wayfinding or topographic orientation, is the ability to determine the location, find a place in a building facility. As a signpost, Wayfinding Sign that is applied to the exhibition space still does not meet the needs that can provide enough information, on which direction should be addressed to reach a certain area, the colors contained in the information panel did not give a certain meaning. Problems with Wayfinding Sign on fixed exhibition space analyzed include: Size; dimensional marks proportional to the area in which they are located, allowing them to be easily visible. Color; related to the color on the mark has been appropriate designation and pay attention to the color around the mark resides. Contrast; related to the aesthetics of the dominant sign to the condition around the sign so that the sign appears its existence. Intensity; relates to something that can provide a stimulus that draws attention to the mark. Position; relating to the marking placement that takes into account the visibility of the visitor leading to where the mark is located. To focus the research and find the relationship between one data with other data, then this research using qualitative research method. Data result of observation, measurement, description, and data analysis with Data Triangulation technique obtained conclusion as follows: Directional Sign; using a 'color' sign that has nothing to do with the floor location of the exhibit hall and the color tone of the room shown, and there is a sign that informs the improper direction. Informational Sign; a sign that provides information about the collection material displayed in a fixed exhibit space, is appropriate and effective. Identificational Sign; inappropriate placement so as to interfere with the comfort of visitors in reading the information and create an unhealthy and safe reading position.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arthur, Paul, Romedi Passini, Wayfinding : People, Signs and Architecture, Mc Graw-Hill Ryerson : New York, 1992

Asiarto, Lutfi, dkk., Pedoman Museum Indonesia, Direktorat Museum Dirjen Sejarah dan Purbakala Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, 2010

Broadbent, Geofrey, Richard Bent, Charles Jenks, Sign, Symbols, and Architecture, John Wiley and Sons : New York, 1980

Dean, David, Museum Exhibition, Theory and Practice, Routledge, New York, 1996

Djelantik, A.A.M, Estetika Sebuah Pengantar, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia : Bandung, 2001

Edson, Gary, David Dean, The Handbook for Museum, Rotledge : New York, 1996

Follis, John & Hammer, Dave Architectural Signing and Graphics. Broadway, NY : Whitney Library of Design, 1988

Ghautama, Gatot, Prioyulianto, Pedoman Museum Indonesia, Direktorat Museum Dirjen. Sejarah dan Purbakala Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, 2010

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta : Bandung, 2005

Walker, Jhon A, Desain, Sejarah, Budaya, Sebuah Pengantar Komprehensif, Jalasutra : Yogyakarta, 2010

Downloads

Published

09-05-2018

How to Cite

Kusuma, H. B. (2018). Wayfinding Sign pada Ruang Pameran Tetap di Museum Nasional Indonesia – Jakarta. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(2), 242–248. https://doi.org/10.31091/mudra.v33i2.331

Issue

Section

Articles
Loading...