Wayang Kulit Cenk Blonk Dalam Konteks Promo

Wayang Kulit Cenk Blonk Dalam Konteks Promo

Authors

  • I Made Marajaya

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v31i2.30

Abstract

Penelitian ini mengkaji pertunjukan Wayang kulit Cenk Blank (WKCB) dalam konteks promo barang dan jasa di era globalisasi dari perspektifkajian budaya. Penelitian ini menyangkut realitas dan fenomena baru dalam kancah seni pewayangan Bali. Bahwasannya, pertunjukan wayang kulit yang tidak terikat oleh Pakem Pewayangan clan Dharma Pewayangan justru disukai oleh orang banyak. Keberanian dalang Nardayana mendekonstruksi unsur-unsur estetika pertunjukan Wayang kulit tradisional menjadi seni kemasan baru bergaya populer menyebabkan banyak pihak untuk tertarik mementaskannya dalam konteks promo barang danjasa. Adapun yang dibahas dalam penelitian ini ada dua hal yaitu : (1) Wujud WKCB dalam konteks promo barang dan jasa ; (2) makna WKCB dalam konteks promo barang dan jasa bagi masyarakat. Persoalan tersebut dibahas dengan menggunakan teori budaya populer, teori dekonstruksi, dan teori Wacana. Teori diaplikasikan secara eklektik dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian budaya dan data diolah dengan metode analisis deskriptif kualitatif interpretatif. Penelitian ini mcnghasilkan wujud WKCB dalam konteks promo Telkomsel, promo Kopi ABC, Promo Sepeda Motor Yamaha, dan promo Obat Antangin JRG. Makna yang terkandung dalam penelitian ini yaitu makna sosial, makna ekonomi, makna iklan, dan makna hiburan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bungin, Burham. 2001. Imaji Media Massa : Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi dalam Masyarakat Kapitalis. Yogyakarta : Jendela.

Dibia, I Wayan .2012. Geliat Seni Pertunjukan Bali. Denpasar : Arti Foundation.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Hoed, Benny H. 2008. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) U1 Depok.

Mariyah, Emiliana. 2006. “Wayang Kulit dalam Era Globalisasiâ€. Dalam Wacana Antropologi. (ed. Pujaastawa). Denpasar : Jurusan Antropologi Fakultas sastra Universitas Udayana.

Mulyana, Deddy. 1996. Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyana. 2005. Kajian Wacana : Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi : dari Konseptual-Teoritis ke Empirik. Surabaya : Pustaka Pelajar.

Piliang, Yasrat Amir .2003. Hipersemiotika Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogjakarta : Jalasutra.

Ra’uf, Amrin. 2010. Jagad Wayang. Yogyakarta : Garailmu.

Sedyawati, Edy. 2007. Budaya Indonesia : Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta : PT. Raja Graï¬ndo Persada.

Somantri, Bamas.1998. “Menyimak Sekilas Pedalangan Wayang Golek Sundaâ€. (dalam Makalah Serasehan Wayang) Jakarta.

Storey, J. 2003. Teori Budaya dan Budaya Pop. Yogyakarta 1 CV Qalam.

Strinati, Dominic. 2010. Popular Culture. Jakarta : AR-RUZZ MEDIA.

Sumodiningrat, Gunawan. 1998. Peran Dalang dalam Pembanguan Era Globalisasi. (Makalah Seminar). Jakarta.

Suparli. 1983. Tinjauan seni. Jakarta : Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menengah Kejuruan Depdikbud.

Downloads

Published

12-04-2017

How to Cite

Marajaya, I. M. (2017). Wayang Kulit Cenk Blonk Dalam Konteks Promo. Mudra Jurnal Seni Budaya, 31(2). https://doi.org/10.31091/mudra.v31i2.30

Issue

Section

Articles
Loading...