Pemuliaan Tanaman Padi melalui Pertunjukan Wayang Kulit dalam Upacara Bersih Desa di Geneng, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah

Pemuliaan Tanaman Padi melalui Pertunjukan Wayang Kulit dalam Upacara Bersih Desa di Geneng, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah

Authors

  • Sutiyono Sutiyono Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta
  • . Rumiwiharsih Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta
  • Bambang Suharjana Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31091/mudra.v33i2.267

Keywords:

pemuliaan, padi, upacara, bersih desa, dewi sri

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pemuliaan tanaman padi melalui pertunjukan wayang kulit lakon Dewi Sri dalam upacara Bersih Desa. Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Geneng, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah dari bulan Mei   hingga September  2017. Sebagai subjek penelitian adalah masyarakat petani Desa Geneng,  sesepuh Desa Geneng, dalang wayang kulit, pengrawit, jurukunci makam, penjual makanan, dan peziarah. Cara pengumpulan data ditempuh  dengan: observasi, dokumentasi, studi pustaka, dan wawancara. Data penelitian dianalisis dengan tahapan: koleksi data, reduksi data, pemeriksaan data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mengetahui keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa: (1) Tata cara pemuliaan tanaman padi adalah dengan mengadakan upacara Bersih Desa meliputi pembersihan manusia dan lingkungan secara  fisik dan batin di Desa geneng yang disertai doa berssama,  (2) Tata cara pemuliaan tanaman padi adalah dengan mempresentasiknan Lakon Dewi Sri dalam pertunjukan wayang kulit, yang mengisahkan bahwa kehidupan manusia sangat tergantung pada kehidupan Dewi Sri yang memberi kesejahteraan umat manusia.

This study aims to describe the form of rice plant breeding through shadow puppet  performing art  in Bersih Desa ritual. The research approach used is qualitative approach. The research was conducted in Geneng, Trucuk, Klaten, Central Java from May to September 2017. As the research subjects were farmers of Geneng Village, Geneng village elders, puppeteer puppeteers, pengrawit, jurukunci graves, food vendors, and pilgrims. Data collection is done by: observation, documentation, literature study, and interview. Research data is analyzed by stages: data collection, data reduction, data examination, and conclusion. To know the validity of data is done with triangulation. The expected result of this research is the form of rice plant breeding through wayang kulit kulit play Dewi Sri in Clean Village ceremony is a cultural activity consisting of: (1) Procedure of rice plant breeding is to conduct a physical and mental cleansing ceremony in Geneng Village accompanied by a prayer together, (2) The procedure of rice plant breeding is by presenting Dewi Sri in the wayang kulit show, which tells us that human life is very dependent on the life of Dewi Sri giving the welfare of mankind.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ayatrohaedi. (2005). Percik Budaya Sebuah Renungan Kebudayaan. Bogor: Penerbit Akademia.

Hughes-Freeland, Felicia. (1998). Ritual, Performance, Media. New Tork: Routledge.

Moertono, Soemarsaid. (1968). State and Statecraft: A Study of the Later Mataram Period, 16th to 19th Century Modern Indonesian Project. Ithaca, New York: Cornell University.

Nene, YL. (2012). “Environment and Spiritualism: Integral Parts of Ancient India Literature and Agricultural.†Asian Agri-History, Vol. 16, No. 2, 123–141.

Poloma, Margareth M. (1984). Sosiologi Kontemporer. Terjemahan. Jakarta: PT Rajawali.

Riani, Cinta. (2012). “Ruwatan Massal melalui Pergelaran Wayang Kulit.†Harmonia: Jornal of Art and Art Research, Vol. 12, No. 1, 14-23.

Sayuti, Suminto A. (2016). “Sastra Yang Meruat Bumi.†Makalah disampaikan dalam Konferensi Internasional Kesusastraan (KIK) ke-25, di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, 13-14 Oktober.

Simatupang, GR Lono L.( 2006). “Jagad Seni: Re"eksi Kemanusiaanâ€. Makalah dalam Workshop “Seni Tradisi Lisan Sebagai Wahana Komunikasi yang Sangat Efektif di Tengah Masyarakat yang Sedang Berubah. Yogyakarta: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, 6 September.

Sriwulan, Wilma. (2014). “Struktur, Fungsi, dan Makna Talempong Bundo dalam Upacara Maanta Padi Saratuih.†Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, Vol. 15, No.1, 52-70.

Suwarno. (2014). “Fungsi Wayang Klitik Wonosoco, Undaan Kudus Jawa Tengah dalam Ritual Bersih Desaâ€. Patrawidya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol. 15, No. 4, 621-640.

Turner, Victor. (1982). From Ritual To Theatre: The Human Seriousness of Play. New York: P.A.J. Publication.

Yuniarso, Agus. (2012), Merti Desa, Ungkapan Syukur Kaya Makna. Yogyakarta: Kabare Yogya

Downloads

Published

11-05-2018

How to Cite

Sutiyono, S., Rumiwiharsih, ., & Suharjana, B. (2018). Pemuliaan Tanaman Padi melalui Pertunjukan Wayang Kulit dalam Upacara Bersih Desa di Geneng, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(2), 263–269. https://doi.org/10.31091/mudra.v33i2.267

Issue

Section

Articles
Loading...