Faktor-faktor Penyebab Praktik Glokalisasi Musik Pop Bali

Main Article Content

Ni Wayan Ardini

Abstract

Sejak dasawarsa 1990-an, musik pop Bali mengalami industrialisasi di wilayah Provinsi Bali. Di dalamnya, praktik glokalisasi berlangsung melalui pemaduan elemen-elemen kemusikan lokal dengan elemen-elemen global, meskipun keadaannya belum ideal, sehingga dalam sejumlah kasus, musik pop Bali kehilangan rasa Balinya. Permasalahan studi ini dirumuskan ke dalam pertanyaan: faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya praktik glokalisasi musik pop Bali di Bali. Sebagai studi yang bersifat kualitatif, analisis data dilakukan secara kualitatif melalui reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan, dengan menggunakan secara eklektik beberapa teori terkait. Hasil studi ini menunjukkan bahwa, sejak era industrialisasinya, telah teljadi praktik glokalisasi musik pop Bali dari banyak musisinya, sehingga elemen - elemen lokal dan global saling memerkuat dan mengayakan musik pop Bali itu sendiri. Di sisi  Jain, harus diakui di sana-sini masih ada kecenderungan dominasi elemen-elemen global-modern(-isasi). Praktik glokalisasi tersebut disebabkan adanya fenomena glokalisasi yang meIanda Bali dan masuknya kekuasaan kapital musik. Selain itu, penyebabnya adalah kesadaran politik identitas kebalian dan kepemilikan modal budaya di kalangan musisi pop Bali. Praktik glokalisasi tersebut juga berlangsung sebagai pengungkapan kulturalisme masyarakat Bali, yaitu perayaan kehidupan sehari-hari masyarakat. Praktik glokalisasi musik pop Bali bekerja melalui kekuasaan kapital, yaitu pemilik rumah produksi dan studio rekam, kekuasaan budaya, yaitu para musisi pop Bali, dan kekuasaan media, yaitu media elektronik (radio, televisi, dan internet) yang mewujudkan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Article Details

How to Cite
Ardini, N. W. (2016). Faktor-faktor Penyebab Praktik Glokalisasi Musik Pop Bali. Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan, 2(2). https://doi.org/10.31091/kalangwan.v2i2.127
Section
Articles

References

Barker, Chris. (2005). Cultural Studies: Teori dan Praktik (terjemahan). Bentang, Yogyakarta.

_______________(2014). Kamus Kajian Budaya (terjemahan). PT Kanisius, Yogyakarta.

Foucault, Michel. (1977). Discipline and Punish: The Birth of the Prison (terjemahan). Vintage Books, New York.

Hartley, John. (2010). Communication, Cultural, & Media Studies: Konsep Kunci (terjemahan). Jalasutra, Yogyakarta.

Martin, Gus (Ida Bagus Martinaya). (1999). "Musik Pop Bali itu, Keberagaman itu", makalah, Sarasehan Lagu Pop Bali, Yayasan Seni Denpasar dan Fakultas Sastra Universitas Udayana, Denpasar, 30 Juli.

Martone, Nanang. (2011). Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modem, Posmodem, dan Poskolonial. Rajawali Pers, Jakarta.

Miles, Matthew B. dan Michael A. Hubennan. 1992. Analisis Data Kualitatif (terjemahan). UU Press, Jakarta.

Naradha, A.B.G. Satria. 2004. "Editorial" dalam Tim Penulis (ed.) Ajeg Bali, Sebuah Cita-cita (Edisi Khusus HUT ke-55 Bali Post), hal. i-v. Penerbit BP, Denpasar.

Nordholt, Henk Schulte. 2007. Bali: An Open Fortress 1995-2005, Regional Autonomy, Electoral Democracy, and Entrenched Identities. NUS Press, Singapura.

Robertson, R. 1992. Globalization. Sage, London dan Newbury Park, CA.

____________.1995. "Glocalization: Time-Space and Homogenity-Heterogenity" dalam M. Featherstone, S. Lash, dan R. Robertson (eds) Global Modernities. Sage, London dan Newbury Park, CA.

Storey, John. 2004. Teori Budaya dan Budaya Populer: Memetakan Lanskap Cultural Studies (terjemahan). CV Qalam, Yogyakarta.

Strinati, Dominic. 2010. Popular Culture: Pengantar menuju Teori Budaya Populer (terjemahan). Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Most read articles by the same author(s)